Terapi frekuensi radio (RF), juga disebut Skin Tightening Radio Frequency, adalah metode non-bedah untuk mengencangkan kulit. Prosedur ini melibatkan penggunaan gelombang energi untuk memanaskan lapisan dalam kulit Anda yang dikenal sebagai dermis. Panas ini merangsang produksi kolagen.Kolagen adalah protein paling umum di tubuh Anda yang berfungsi untuk menciptakan kerangka kulit dan memberi kekencangan pada kulit Anda.
Seiring bertambahnya usia, sel tubuh menghasilkan lebih sedikit kolagen, yang menyebabkan kulit kendur dan keriput. Kondisi dimana kuantitas dan kualitas kolagen mulai menurun mulai terjadi sekitar usia 35 hingga 40 tahun.
Terapi RF telah digunakan sejak 2001 untuk melawan kulit kendur dan tanda-tanda penuaan. Dalam artikel ini, kita akan melihat bagaimana terapi kosmetik ini bekerja dan apa manfaat potensial yang dimilikinya untuk kulit Anda.
Bagaimana terapi frekuensi radio untuk pengencangan kulit bekerja
Thermalift adalah jenis RF pertama yang tersedia untuk pengencangan kulit, tetapi sekarang banyak perusahaan menawarkan teknologi serupa. Setiap jenis teknologi bekerja dengan cara yang sama. Gelombang RF memanaskan lapisan dalam kulit Anda hingga antara 50–75 ° C.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa mempertahankan suhu di atas 46 ° C selama lebih dari 3 menit menyebabkan tubuh Anda melepaskan protein heat-shock. Protein ini merangsang tubuh Anda untuk membuat serat kolagen baru. Prosedur biasanya memakan waktu kurang dari satu jam dan hampir tidak menimbulkan rasa sakit.
Apa itu gelombang Radio Frequency?
Gelombang RF adalah salah satu bentuk pelepasan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
Manfaat potensial
Manfaat utama terapi RF adalah mengencangkan kulit dan menghilangkan kerutan. Namun, terapi RF juga dapat membantu melawan kerusakan akibat sinar matahari karena kemampuannya dalam merangsang produksi kolagen.
Melawan kerusakan akibat sinar matahari
Paparan sinar ultraviolet (UV) dapat menyebabkan serat kolagen di kulit Anda rusak dan menjadi tidak teratur. Sebuah studi tahun 2011 menemukan bahwa pengobatan RF selama 3 bulan menyebabkan perbaikan yang signifikan secara klinis pada sekelompok orang dengan tanda-tanda kerusakan akibat sinar matahari ringan sampai sedang.
Kontur tubuh
Terapi RF dapat membantu mengencangkan kulit kendur di tubuh Anda dengan merangsang produksi kolagen. Sebuah studi tahun 2017 menemukan bahwa 24 dari 25 orang yang menjalani 5 hingga 8 sesi sesi terapi RF melihat perubahan dan perbaikan pada bentuk tubuh mereka.
Kontur wajah
Satu penelitian melihat efek RF yang dikombinasikan dengan pengobatan elektromagnetik berdenyut selama 8 minggu. Para peneliti menemukan perbaikan signifikan pada kulit wajah yang mengendur pada 11 peserta, dan 73 persen dari mereka mengalami perbaikan pada kontur wajah.
Kerutan dan garis halus
Sebuah studi tahun 2018, melihat efek terapi RF pada kerutan di sekitar mata dari 70 wanita paruh baya. Para peneliti menemukan bahwa tiga perawatan selama 6 minggu secara signifikan mengurangi kerutan mereka.
RF untuk melangsingkan wajah
Perawatan RF berpotensi untuk digunakan sebagai metode non-bedah untuk melangsingkan wajah Anda. Sebuah studi tahun 2017 mengamati efek penggunaan terapi RF untuk memecah lemak di wajah bawah 14 wanita Asia paruh baya. Setelah 5 minggu, lebih dari 90 persen wanita mengalami pengurangan lemak, dan 60 persen merasa puas atau sangat puas dengan hasil mereka.
Bahaya pengencangan kulit dengan Radio Frequency
Pengencangan kulit RF biasanya dianggap aman jika dilakukan oleh dokter bersertifikat dan terlatih. Satu-satunya efek samping yang diamati adalah kemerahan ringan beberapa jam setelah prosedur. Jika prosedur tidak dilakukan dengan benar, kemungkinan luka bakar.
Efek samping yang paling umum termasuk:
- pembengkakan sementara
- kemerahan
- perasaan geli
- Orang dengan kulit lebih gelap memiliki risiko lebih tinggi terkena efek samping dari perawatan laser dan RF.
Bentuk radiasi RF yang digunakan selama prosedur ini mirip dengan jenis radiasi yang dipancarkan dari perangkat rumah tangga biasa lainnya seperti ponsel atau WiFi.
Meskipun efek jangka panjang dari radiasi energi rendah tidak sepenuhnya diketahui, belum ada bukti konklusif saat ini yang menunjukkan bahwa radiasi RF menimbulkan risiko kesehatan bagi manusia.